Rabu, 18 April 2012



riview jurnal
    jurnal tersebut menjelaskan tentang keseimbangan antara asam2 amino esensial pada pakan dengan asam2 amino esensial yang dibutuhkan pada tubuh ikan. Kebutuhan jenis dan jumlah asam amino pada ikan berbeda2 tergantung jenis, umur, berat, dan komposisi protein pada pakan. Pakan ramah lingkungan merupakan pakan yang kandungan protein khususnya unsur N tidak banyak terbuang melalui fases. pakan ideal merupakan keseimbangan antara asam amino  yang diperlukan untuk pertumbuhan. jika AA rendah maka AA tidak dapat digunakan oleh ikan. Sebaliknya jika AA berlebih maka akan menekan kadar AA yang lain sehingga produksi dan pertumbuhan ikan terganggu. Kualitas pakan pada ikan ditentukan oleh komposisi bahan, sumber bahan, daya cerna, jumlah, keseimbangan berbagai AA.
     Ikan yang konsumsi protein dalam jumlah melebihi kebutuhan sintesis tubuh maka tidak disiman ditubuh. Melainkan kelebihan protein tersebut dihidrolisis menjadi AA yang di deaminasi  menjadi gugus AA kemudian diekskresi menjadi amoniak dan residu CO2 melalui siklus asam trikarboksilat yang menghasilkan energi atau sebagian diubah menjadi lemak dan karbohidrat.
      Peristiwa antagonisme adalah gejala yang mempengaruhi keseimbangan antara AAE dan AanE. Konsep protein ideal adalah AAE yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan max dan performa yg optimal.Protein ideal berperan dalam menenntukan kebutuhan nutrisi dlm pembuatan pakan karena memberikan rasio yang tepat antara AA yang diperlukan dengan N yang diekskresikan. Jumlah kebutuhan AAE ditentukan sebagai proporsi relatif satu dengan yang lainnya daripada proporsi relatif terhadap seluruh kebutuhan. Sehingga AAE sangat penting untuk menentukan komposisi kebutuhan pakan. Metode uuntuk menentukan kebutuhan AAE: 
1. Dose-respon. untuk menentukan bebutuhan optimal tiap 10 AAE yang diperlukan oleh tubuh.
2.   Konsep rasio A/E. membandingkan antara AAE (A) dengan jumlah total AAE (E).
3.   Konsep A/E x konsentrasi lisin/100. menentukan kebutuhan lisin minimal untuk pertumbuhan maksimal ikan.
    
      
    semoga bermanfaat,...
     


Rabu, 04 Januari 2012


Tugas UAS mata kuliah Teknologi Informasi (TI)
Siti Nurjanah
26010210110036
Budidaya Perairan 2010

Jurnal dapat dilihat << disini >> 
 
Penerapan Seleksi Famili F3 pada Ikan Nila Hitam
 (Oreochromis niloticus)

Jurnal yang berjudul “Penerapan Seleksi Famili F3 pada Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus)” menjelaskan tentang salah satu metode perekayasaan genetik untuk mendapatkan strain induk ikan nila yang bermutu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan generasi F3 dari ikan nila. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pakan induk, pakan pembesaran, pakan benih, pakan larva, kapur, dan obat-obatan. Sedangkan alat yang digunakan meliputi tagging, peralatan perikanan, instalasi hapa, dan instalasi aerasi, serta alat-alat ukur. Pada penelitian seleksi famili F3 ikan nila menggunakan wadah yang terdiri dari kolam untuk pemijahan, kolam pendederan, dan kolam pembesaran, dan bak pematangan induk. Sebenarnya seleksi famili merupakan salah satu metode selektif breeding, ada 2 cara dalam melakukan seleksi ini yaitu dengan seleksi antar famili dan seleksi di dalam famili.
Pada jurnal ini menjelaskan bahwa populasi pemijahan induk dari 60 famili terdiri dari 5 pasang induk dari masing-masing famili. Jumlah famili yang memijah adalah 39 famili. Proses seleksi famili dengan melakukan blending dari famili F1 telah berhasil membuat populasi baru F2 yang terdiri dari 49 famili. Sementara itu proses membentuk F3 dari famili F2 dilakukan melalui proses inbreeding dan menghasilkan 39 famili dari 60 famili yang dipijahkan. Akan tetapi mutu genetik generasi F3 yang diperoleh menghasilkan heretabilitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan perolehan pada generasi F2. Hal ini akan mengakibatkan  respon seleksi famili menurun sebesar respon seleksi pada F3 menurun 56,8%. Penurunan ini disebabkan pendekatan inbreding yang dilakukan pada proses pemijahan dalam pembentukan famili pada generasi F3. Sedangkan pada generasi F2 menggunakan pendekatan blending atau crossbreeding, yang memberikan adanya pengaruh heterosis pada keturunannya. Proses inbreeding pada seleksi famili ikan nila ini lebih dikendalikan untuk mengeksploitasi keunggulan genetik dan melepaskan sifat genetik yang tidak diinginkan pada setiap famili. Hal ini akan menyebabkan  pada setiap generasi inbreeding hanya sifat yang ungul yang dipilih sedangkan sifat yang tidak unggul tidak dipilih. Seleksi inbreeding yang terus menerus selama beberapa generasi akan dihasilkan famili yang memiliki tingkat kemurnian lebih tinggi dengan karakter keunggulan ikan nila dan membentuk populasi induk sebagai induk penjenis. 
Dengan adanya penelitian tetang seleksi famili ikan nila maka akan memberikan keuntungan para pembudidaya ikan nila untuk mendapatkan ikan nila yang bermutu tinggi. 

Sumber: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/376 

Senin, 02 Januari 2012

Jurnal dapat dilihat  disini

Influences Concentration of Cadmium to Colour Change and Male Sex Percentage Neona Tes Dapnia magna
Bioinformatik merupakan ilmu yang mencakup bidang komputer dan biologi. Ilmu ini juga sekaligus berkenaan dengan ilmu pengetahuan jiwa, statistik, biokimia dan lain-lain. Kegunaan bioinformatik saat ini terutama digunakan pada analisa dan penjelasan dalam susunan DNA, penemuan dan penyaringan obat baru, serta pencerminan dan perbandingan dalam susunan DNA dari penyebab penyakit, dan perubahan penyakit.
Dalam bidang perikanan khususnya budidaya perairan, bioinformatik sangat diperlukan karena memberikan solusi dari masalah-masalah yang ada dalam budidaya misalnya penyakit dan penemuan strain baru. Dalam jurnal “Pengaruh Konsentrasi Kadmium Terhadap Prubahan Warna dan Persentase Jenis Kelamin Anakan Dapnia magna” menjelaskan tentang cara menggunakan Dapnia magna untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat kadmium di suatu perairan. Penelitian ini dengan menggunakan metode sub lethal.
Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat memberikan informasi mengenai tingkatan perubahan warna dan persentase jenis kelamin jantan anakan yang dihasilkan Dapnia magna akibat pemaparan bahan toksik logam berat kadmium agar dapat menjadi dasar pengembangan alternatif deteksi dini perubahan lingkungan menggunakan bioindikator Dapnia magna dalam pencemaran lingkungan perairan, sehingga sangat berguna berguna dalam menentukan lokasi untuk budidaya perairan. Pengamatan perubahan warna Dapnia magna dilakukan setalah perlakuan pemaparan dengan konsentrasi kadmium yang berbeda diukur menggunakan standar Dapnia color scale. Peningkatan konsentrasi kadmium yang dipaparkan pada induk Dapnia magna menunjukkan korelasi positif terhadap jumlah anakan jantan yang dihasilkan, semakin tinggi konsentrasi kadmium yang dipaparkan pada induk Dapnia magna, semakin banyak pula jumlah anakan jantan yang dihasilkan . Pemaparan konsentrasi kadmium pada konsentrasi 0,0004 mg/l menghasilkan 100% anakan jantan. Hasil tersebut berpengaruh pada kualitas air, pada awal perlakuan uji toksisitas pada suhu air 260C, pH berkisar 8-8,2, oksigen terlarut 8,5-9,0 mg/l. Kualitas air yang tidak mendukung juga mempengaruhi siklus reproduksi Dapnia magna.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemaparan konsentrasi kadmium yang mempengaruhi jumlah jenis kelamin jantan tidak berpengaruh terhadap perubahan warna pada  Dapnia magna. Hal ini disebabkan karena dalam kondisi oksegen terlarut tinggi yang berkisar antara 8,5-9,0 mg/l. Kisaran tersebut berada pada kisaran optimum untuk kelangsungan hidup Dapnia magna. Suhu air dalam penelitian bikisar 260C, sehingga suhu tersebut merupakan suhu optimum untuk pertumbuhan Dapnia magna.
Kondisi kualitas air pada penelitian ini secara umum berada pada kisaran optimum sehingga faktor lain selain pengaruh kadmium yang mempengaruhi perubahan warna dan pembentukan anakan kelamin jantan Dapnia magna dapat dikontrol. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perairan tersebut layak untuk dilakukan pembudidayaan biota air. Dengan adanya penelitian tentang bioinformatik bidang akuakultur maka akan memberikan informasi yang tepat dalam mendukung pengembangan budidaya perairan. 

Sumber: http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=jurnal%20bioinformatik%20bidang%20         budidaya %20perairan%20filetype%3Apdf&source=web&cd=11&ved=0CBgQFjAAOAo&url=http%3A%2F%2Fisjd.pdii.lipi.go.id%2Fadmin%2Fjurnal%2F11094350.pdf&ei=P9T_TtaWN4byrQeRqrjn Dw&usg=AFQjCNGT36G9A7bXQMlIuHi4Lbg9sk6XTQ&cad=rja